Kamis, 13 Agustus 2009

Arti Sebuah Harapan

Semua manusia yang hidup di dunia ini memang memiliki harapan. Karena dengan harapan itulah manusia dapat hidup. Harapan juga membuat warna, membuat apa yang ada di dunia ini menjadi dinamis, dan telah membuat perkembangan peradaban manusia sampai pada titik yang kita rasakan sekarang. Harapan telah membuat yang mustahil menjadi mungkin. Adanya harapan untuk mempermudah manusia bepergian telah memunculkan berbagai alat transportasi yang semakin canggih dan cepat. Adanya harapan untuk mempermudah manusia berinteraksi dan berkomunikasi telah memunculkan alat komunikasi yang beraneka ragam.

Berbicara mengenai harapan tentunya akan selalu terkait dengan kekecewaan dan kepuasan. Semuanya itu tergantung pada bagaimana cara manusia memandang atau menyikapinya. Kekecewaan akan didapatkan bilamana manusia telah diperbudak oleh harapan itu sendiri, yaitu ketika manusia memandang bahwa harapan-harapannya harus menjadi kenyataan. Inilah hal yang bersifat destruktif yang merupakan penyebab kehancuran hidup. Tidak heran bila banyak yang bunuh diri karena cinta, menjadi stres karena kerja, dan gila karena harta. Mencintai berharap pasangannya akan setia, ketika ditinggal menjadi frustasi dan bunuh diri. Bekerja keras berharap menjadi sukses, ketika gagal menjadi stres. Berinvestasi berharap mendapatkan uang dan keuntungan yang berlipat ganda, ketika bangkrut menjadi gila.

Lalu bagaimana halnya dengan kepuasan? Kapan hal tersebut akan terwujud?. Kepuasan akan didapatkan bila manusia tidak diperbudak oleh harapan-harapan, tetapi manusia itu sendiri yang memegang kendali atas harapan-harapannya. Semua manusia tidak dilarang untuk berharap, yang terpenting adalah bagaimana manusia menyikapi dan memandang, yang pada intinya bahwa manusia harus mampu mengelola harapan-harapannya tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa harapan sebenarnya adalah sebuah “energi”. Manusia seharusnya memandang bahwa harapan adalah sumber energi yang dapat memotivasi mereka untuk berbuat lebih dan berbuat yang terbaik tanpa tendensi apapun. Sehingga di kemudian hari akan didapatkan kepuasan pada diri mereka karena menyadari telah melakukan hal besar yang tentunya memiliki manfaat yang besar bagi orang lain atau kehidupan.

Mencintai tetap mencintai, bekerja tetap bekerja, berinvestasi tetap berinvestasi tanpa tendensi apapun juga. Dengan memandang harapan sebagai sumber energi yang memotivasi, manusia akan selalu memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih kepada orang yang dicintainya, bekerja dengan penuh semangat untuk kemajuan perusahaannya, dan berinvestasi dengan penuh keikhlasan untuk kemaslahatan orang banyak. Tentunya hal tersebut dilakukan tanpa tendensi apapun !!!

Semoga bumi ini menjadi lebih baik dan berwarna dengan kekuatan sumber energi harapan-harapan manusia !!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar